Jumat, 26 November 2010

APAKAH JIN ITU SEPERTI UDARA (TIDAK BERBENTUK) ATAU MEMILIKI JASAD ?

"WALLAAHU'ALAM" Bismillaah, APAKAH JIN ITU SEPERTI UDARA (TIDAK BERBENTUK) ATAU MEMILIKI JASAD ? Tanya Jawab Ditulis oleh Syaikh Abu Nashr Muhammad Al-Imam Sabtu, 20 November 2010 22:44 Jin memiliki jasad dengan berbagai bentuk. Dalam hadits Abu Tsa'labah radiyallohu anhu, yang diriwayatkan oleh Ath Thabrani (22/214-215) No. 573, Al Baihaqi dalam "Al Asma wa Ash Shifat" (827), Al Hakim (2/456) dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani Rahimahullah dalam ta'liqnya terhadap Kitab "Al Misykaat" (4148) dan Syaikh Kami Al Wadi'i Rahimahullah dalam "Ash Shahiih Al Musnad Mimma Laisa Fii Ash Shahihain" (1213) bahwa Rasulullah Shallollohu ‘alaihi wasallam, bersabda : الْجِنُّ عَلَى ثَلاثَةِ أَصْنَافٍ: صِنْفٌ لَهُمْ أَجْنِحَةٌ يَطِيرُونَ فِي الْهَوَاءِ، وَصِنْفٌ حَيَّاتٌ، وَصِنْفٌ يَحِلُّونَ وَيَظْعَنُونَ. " Jin terdiri dari tiga kelompok; satu kelompok memiliki sayap dan mereka terbang di udara, satu kelompok berbentuk ular dan satu kelompok tidak menetap dan berpindah-pindah." Hadits ini merupakan dalil bahwa jin memiliki jasad dan tidak mungkin dipahami dari lafazh "satu kelompok memiliki sayap dan terbang di udara" bahwa jin tidak memiliki jasad karena sayap itu berjasad dan tidak mungkin sayap itu ada kecuali pada yang berjasad. Para malaikat pun memiliki sayap. Ada yang memiliki 2, 3, atau 4 sayap dan terbang ke langit yang tinggi dan dia memiliki jasad. Demikian pula Al Qur'an Al Karim menunjukkan bahwa jin yang terbang itu berjasad. Rabb kami berfirman mengabarkan tentang apa yang dikatakan oleh Ifrith kepada Sulaiman ‘alaihissalam قَالَ عِفْرِيتٌ مِنَ الْجِنِّ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ تَقُومَ مِنْ مَقَامِكَ وَإِنِّي عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ أَمِينٌ "Berkata Ifrith dari kalangan jin bahwa saya akan mendatangimu dengannya (dengan membawa singgasana Ratu Saba) sebelum engkau bangkit dari tempat dudukmu dan sesungguhnya saya kuat lagi terpercaya." (QS. An Naml : 39). Kalau Ifrith itu tidak memiliki jasad, maka dia tidak akan mampu untuk memikul apa yang dibawa dan tidak mampu pula untuk menjaganya. Demikian pula jin yang terbang di udara diciptakan dalam keadaan memiliki jasad yang sebenarnya berjalan di muka bumi. Jika mereka ingin terbang, maka mereka berubah bentuk lebih dahulu, kemudian terbanglah mereka. Adapun jin dan setan yang masuk ke dalam tubuh manusia untuk memberikan waswas dan yang lainnya, mereka berubah bentuk seperti udara. Perkara ini sudah diketahui dan merupakan dalil bahwa mereka berjasad. Mayoritas ulama berpendapat bahwa jin itu memiliki jasad dan orang yang berpendapat bahwa mereka seperti udara, tidak memiliki dalil dari Al Kitab dan As Sunnah. Dalil terkuat yang mereka jadikan sebagai hujjah adalah riwayat yang datang dari Wahb bin Munabbih sebagaimana yang disebutkan oleh Asy Syibly dalam kitab "Aakaamu Al Mirjaan fii Ahkaami Al Jaan" (31) bahwa dia berkata : " Jin itu berjenis-jenis dan jenis jin yang asli adalah angin, mereka tidak makan, tidak minum dan tidak berketurunan. Diantara mereka ada jenis yang makan, minum, berketurunan dan menikah seperti As Sialy, Al Ghuul, Al Qathrub dan yang semisalnya". Jika riwayat tersebut shahih, maka sudah diketahui bahwa Wahb adalah seorang ahli sejarah dan dia menukilkan dari kitab ahli kitab, sedangkan kitab ahli kitab itu penuh dengan perubahan dan pengkaburan (antara yang haq dan yang batil, pen). Sebagian mereka berdalil bahwa jin itu seperti udara yaitu angin, dengan sabda Rasulullah Shallollohu ‘alaihi wasallam : إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنِ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ "Sesungguhnya setan berjalan dalam tubuh manusia di tempat peredaran darah". (HR. Al Bukhari (6219) dan Muslim (2175) dari hadits Shafiyyah Radhiyallahu 'anha). Hadits ini bukan merupakan dalil bagi orang yang berpendapat demikian karena mereka berjalan di tempat peredaran darah, bukan karena pada asalnya mereka adalah udara. Akan tetapi, Allah Subhaanahu wata’ala, memberikan kemampuan kepada mereka untuk berubah bentuk. Oleh karena itu, pendapat yang mengatakan bahwa jin itu angin dan tidak berjasad, batil dan sangat jelas kebatilannya karena bertentangan dan bertabrakan dengan dalil-dalil yang banyak dari Al Qur'an dan As Sunnah yang shahih dan telah diketahui secara pasti dari Islam, ijma, akal dan kenyataan yang kita saksikan. Berikut ini akan saya sebutkan dalil-dalil secara global : 1. Jin itu makan dan minum 2. Jin menikah dan berketurunan 3. Jin berbentuk dan berubah bentuk menjadi bentuk manusia dan hewan 4. Jin melakukan berbagai jenis pekerjaan seperti bangunan dan pekerjaan-pekerjaan lain seperti mengangkat beban berat dan yang lainnya 5. Jin merasakan berbagai keadaan seperti sakit, takut, kuat, lemah, hidup, mati dan yang lainnya 6. Jin dilihat oleh sebagian makhluk seperti keledai. Rasulullah Shallollohu ‘alaihi wasallam, bersabda : إذا سمعتم نهيق الحمار فتعوذوا بالله من الشيطان فإنه رأى شيطانا "Jika kalian mendengar ringkikan keledai, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari setan karena sesungguhnya dia melihat setan." (HR. Al Bukhari : 3303 dan Muslim : 2729). 7. Ketika jin itu mampu untuk berubah bentuk menjadi bentuk manusia, maka dia mampu menyakiti manusia baik dengan memukulnya, membunuhnya maupun mencegahnya untuk bergerak dan yang lainnya. Pada pasal ini kami telah memaparkan dalil-dalil dari para ulama dalam berbagai tulisan yang khusus membahas tentang jin dan setan seperti kitab " Aakaamu Al Mirjaan fi Ahkaami Al Jaan" karya Asy Syibly dan "Luqat Al Mirjaan fi Ahkaami Al Jaan" karya As Suyuthi dan yang lainnya. Orang-orang yang berpendapat bahwa jin itu berbentuk angin menganggap bahwa jin itu masuk ke dalam tubuh manusia dan berjalan di tempat peredaran darahnya, sehingga mereka menyangka bahwa mereka itu angin. Padahal tidak demikian, karena bisa diambil faedah dari " berjalannya mereka pada tempat peredaran darah manusia" bahwa Allah Subhaanahu wata’ala, memberikan kemampuan kepada mereka untuk berubah bentuk sehingga mereka menjadi udara karena jin yang masuk ke dalam tubuh manusia mampu untuk membesarkan diri dalam tubuh manusia sampai dia mampu menguasai seluruh badan manusia. Berdasarkan penjelasan ini, maka jelaslah bagi pembaca bahwa kita tidak mungkin mengingkari bahwa jin itu memiliki jasad. Diterjemah Oleh : Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal Al-Bugisi Hafizhahulloh Dari Kitab : Ahkaamul Ta’ammul Ma’aal Jin wa aa’daaburroqo’ Asy Syar’iyyah (Hukum Berinteraksi Dengan JIN dan Adab-Adab Ruqyah yang Syar’i) Sumber : Pustaka Ats Tsabat Balikpapan

Kamis, 31 Desember 2009

KHABAR SINGKAT

Bismillaah...................................................... Pada tahun 131 H,pada hari pertama telah meninggal 70.000 orang karena tho'un.Pada hari kedua meninggal 70.000 orang lebih.Pada hari ketiga orang-orang binasa.......................................... Pada tahun 319 H terjadi banyak kematian.Dalam satu qubur diqubur sekelompok orang............................................................ Pada tahun 334 H,anak-anak disembelih,bangkai dimakan.Harta pilihan dibeli dengan adonan roti.Satu takaran tepung dibeli untuk pembesar negeri dengan harga 20.000 dirham.......................................... Pada tahun 344 H,penyakit-penyakit merata di negeri-negeri.Penduduk rumah mati semua........................................................... Pada tahun 378 H,penduduk Bashroh tertimpa panas.Orang-orang berjatuhan dalam keadaan mati di jalan-jalan.

PRINSIP-PRINSIP TAUHID,AQIDAH DAN MANHAJ V

Bismillaah...................................................... 10.Apakah syirik itu? Maka katakanlah:"Asy-Syirik ialah beribadah kepada selain Allah Subhanahu wa ta'ala.Setiap ibadah yang hanya diperuntukkan bagi Allah Subhanahu wa ta'ala,tatkala dipalingkan kepada selain Allah Subhanahu Wa ta'ala adalah perbuatan syirik.Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :"Sembahlah Allah semata dan janganlah kalian menyekutukan Allah sedikitpun."(An-Nisa':36) 11.Apa hukum menggambar zat yang bernyawa? Maka katakanlah:"Menggambar zat yang bernyawa termasuk dosa besar,berdasarkan hadits dari Abdullaah Bin Mas'ud,Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:"Sesungguhnya adzab yang paling keras siksaannya pada hari kiamat adalah orang-orang yang menggambar."(HR.Bukhari dalam kitab Al-Libas 5950 Muslim kitab Al-Libas dan Az-Zinah no 2104). Di dalam hadits dari Abu Junaifah,beliau berkata:"Rasulullaah melarang dari uang yang dihasilkan dari jual beli anjing,serta jual beli darah dan Rasulullaah melaknat para penggambar yang menggambar sesuatu yang memiliki ruh."(HR.Bukhari kitab Al-Libas hadits no.5962,Muslim kitab Al-Libas dan Az-Zinah hadits no.2086).Apa kaitannya menggambar zat yang bernyawa dengan kesyirikan? Maka katakanlah:"Sesungguhnya menggambar makhluq yang bernyawa adalah bentuk penciptaan,sehingga seorang yang menggambar telah meniru dan membuat tandingan dalam masalah penciptaan.Sebagaimana dalam hadits Aisyah,Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:"Orang yang paling keras adzabnya di hari akhirat adalah orang-orang yang meniru ciptàn Allah."(HR Bukhari kitab Al-Libas hadits no.5953,Muslim no.hadits 2111).... MAKHLUQ GHAIB Dan dari Ubadah Bin Ash Shamit bahwa ia berkata:"Saya telah mendengar Rasulullaah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:"Sesungguhnya awal yang Allah ciptakan adalah al qalam (pena),lalu Allah berfirman kepadanya,"Tulislah!"Pena itu menjawab,"Ya Rabb!Apa yang hendak saya tulis?"Lalu Allah berfirman,"Tulislah taqdir segala sesuatu sampai terjadi hari kiamat."..........

Selasa, 17 November 2009

PRINSIP-PRINSIP TAUHID,AQIDAH DAN MANHAJ IV

BISMILLAAH, 9.Haq Allah Subhanahu wa ta'ala yang harus ditunaikan para hamba-Nya: Sebagaimana hadits Mu'adz Bin Jabal:Bahwa Rasulullaah Shallallaahu'alaihi wasallam bersabda:"Haq Allah terhadap hamba-Nya agar Allah diibadahi dan tidak disekutukan dengan sesuatu apapun dan haq seorang hamba terhadap Allah,bahwa Allah tidak akan mengadzab orang-orang yang tidak menyekutukan-Nya."(HR Bukhari)..............BERSAMBUNG MAKHLUQ GHAIB........................ "Apabila engkau membaca Al-Qur'an,hendaklah engkau meminta perlindungan kepada Allah dari syaithan yang terkutuk.Sesungguhnya syaithan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Rabbnya.Sesungguhnya kekuasaannya (syaithan) hanyalah atas orang-orang yang menjadikannya sebagai pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah."(An-Nahl:98-100),"Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman,tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya.Maka tatkala ia telah tersungkur,tahulah jin itu bahwa jika sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan."(Saba':14) KHABAR ASING....................................... .............Pada tahun 64 H terjadi wabah tho'un di Bashrah.Ibunya gubernur Bashrah waktu itu meninggal dan tidak ada yang memikulnya.Pada tahun 96 H terjadi tho'un yang menyapu bersih.Dalam tiga hari meninggal 70.000 orang.Bahkan telah meninggal 80 orang anak Anas ra.Ada pula satu penghuni rumah yang meninggal,kemudian pintu rumah tersebut diplester dengan tanah,sehingga rumah itu menjadi kuburan bagi mereka,karena tidak ditemukan orang yang akan mengeluarkan mereka ke pekuburan dan menggalikan kuburan mereka.